Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasa II
Larutan
Elektrolit dan Non Elektrolit
O
L
E
H
Kelompok V :
Dwi Santri Dilapanga
Nurkhaliq
Sriyanti Zainal
Sintia Datu
Sitria H. Rajak
Pendidikan Kimia
Universitas Negeri Gorontalo
2015
A. JUDUL
LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT
B. TUJUAN
Mengelompokan
beberapa macam larutan kedalam larutan elektrolit dan non elektrolit.
C. DASAR TEORI
Larutan adalah campuran yang bersifat homogen antara molekul atom
ataupun ion dari dua zat atau lebih. Disebut campuran karena susunannya atau
komposisinya dapat berubah. Disebut homogen karena susunanya begitu seragam
sehingga tidak dapat diamati adanya bagian-bagian yang berlainan, bahkan dengan
mikroskop optis sekalipun (Yayan Sunarya. 2012).
Berdasarkan daya hantar
listrik, larutan dapat digolongkan kedalam larutan elektrolit kuat, larutan
elektrollit lemah dan larutan non-elektrolit. Larutan elektrolit kuat adalah
larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan kuat, ditandai oleh lampu
listrik yang menyala dengan terang. Hal ini akibat dari zat terlarut terurai
sempurna menjadi ion-ionnya(Yayan Sunarya. 2012).
Larutan elektrolit
lemah adalah larutan yang menghantarkan arus listrik tetapi agak lemah,
ditandai oleh nyala lampu listrik yang redup. Hal ini akibat dari zat yang
dilarutkan hanya terurai sebagian di dalam pelarut. Sedangkan dalam larutan
non-elektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik, akibat zat terlarut
tidak terurai menjadi ion-ionnya melainkan membentuk molekul-molekul (Yayan
Sunarya. 2012).
Secara eksperimen
larutan elektrolit dan larutan non elektrolit dapat dibedakan berdasarkan daya
hantar listriknya. Larutan elektrolit seperti beberapa jenis larutan garam,
asam, dan basa kuat dapat menghantarkan arus listrik. Zat-zat nonelektrolit
seperti senyawa organic pada umumnya didalam pelarut air tidak dapat
menghantarkan arus listrik. Dalam keadaan murni, asam merupakan senyawa
kovalen, tetapi jika dilarutkan kedalam air akan terurai menjadi ion-ionnya (Yayan
Sunarya).
Berdasarkan daya hantar listrik,
larutan dapat digolongkan ke dalam larutan elektrolit kuat, larutan elektrolit
lemah dan larutan non elektrolit.
Larutan elektrolit kuat adalah
larutan yang dpat menghantarkan arus listrik dengan kuat, ditandai dengan lampu
listrik yang menyala dengan terang. Hal ini akibat dari zat terlarut terurai
sempurna menjadi ion-ionnya.
Larutan elektrolit lemah adalah
larutan yang menghantarkan arus listrik namun agak lemah, ditandai oleh nyala
lampu listrik yang redup. Hal ini akibat dari zat yang dilarutkan hanya terurai
sebagian di dalam pelarut.
Sedangkan di dalam larutan non
elektrolit tidak dapat menhantarkan arus listrik, sebagai akibat zat terlarut
tidak terurai menjadi ion-ionnya, melainkan membentuk molekul-molekul (Team
Teaching. 2015 : 8)
Kemampuan elektrolit menghantarkan arus
listrik dalam larutannya disebabkan oleh adanya ion-ion yang dihasilkan dari
reaksi ionisasi elektrolit dalam air.
Reaksi umum
ionisasi dapat dituliskan sebagai berikut :
AxBy
(s) x Ay+ (aq) + yB x-
(aq)
Reaksi ini tidak dapat terjadi pada non
elektrolit, di mana proses pelarutan pada non elektrolit hanya proses pelarutan
biasa, yang tidak disertai proses ionisasi.
Misalnya
:
C6H12O6
(s) C6H12O6 (aq)
Semakin besar kemampuan elektrolit
terionisasi, semakin banyak jumlah ion yang dihasilkan dari reaksi ionisasi,
maka akan semakin kuat daya hantar listrik yang dihasilkan.
Elektrolit yang terionisasi
sempurna atau mendekati sempurna dan memiliki daya hantar listrik kuat disebut
elektrolit kuat, sedangkan elektrolit yang hanya terionisasi sebagian dan
memilliki daya hantar lemah disebut elektrolit lemah.
Untuk membedakan larutan elektrolit
kuat dan non elektrolit, dilakukan uji elektrolit yaitu dengan mengalirkan arus
listrik ke dalam larutan. Perbedaan dapat dilihat dari menyala tidaknya lampu
pada alat uji atau ada tidaknya gas pada kedua elektroda yang digunakan.
Larutan elektrolit kuat
menghasilkan gas pada kedua elektrodanya, dan dapat menyalakan lampu. Sedangkan
larutan elektrolit lemah tidak dapat menyalakan lampu, jika lampunya pun
menyala, hanya ditandai dengan nyala lampu listrik yang redup tetapi
menghasilkan gas pada kedua elektrodanya. Larutan non elektrolit tidak dapat
menyalakan lampu atau menghasilkan gas pada elektroda (Handrawan, Kimia Fisika
2 (edisi revisi), 2003)
Berdasarkan
kuat-lemahnya daya hantar listrik, larutan elektrolit dapat dikelompokkan
menjadi dua, yaitu:
a.
Larutan elektrolit kuat, yaitu larutan elektrolit yang mengalami ionisasi
sempurna. Indikator pengamatan: lampu menyala terang dan timbul gelembung gas pada
elektrode. Contoh: larutan H2SO4, larutan NaOH, dan larutan NaCl.
b.
Larutan elektrolit lemah, yaitu larutan elektrolit yang mengalami
sedikit ionisasi (terion tidak sempurna). Indikator pengamatan: lampu tidak
menyala atau menyala redup dan timbul gelembung gas pada elektrode. Contoh:
larutan CH3COOH dan larutan NH4OH.
(Utami,
Budi. 2004)
Daya
hantar larutan (L) adalah kebalikan dari tahanan (R)-nya, yaitu :
L
=
Karena
satuan tahanan adalah ohm, maka satuan daya hantar adalah atau ohm-1. Tahanan dihitung dari
beda potensial listrik yang digunakan daan kuat arusnya. Sesuai dengan hukum
Ohm :
E = I R atau
R =
Sehingga
:
L =
Dengan,
L = hantaran (ohm-1), I = kuat arus (ampere) , dan E = beda
potensial (Volt). Besarnya tahanan ( R ) larutan dapat diukur secara fisika
dengan jembatan Wheatstone dan daya hantarnya dapat dihitung. Hantaran ion
bergantung pada jenis ion, konsentrasi ion, jarak elektroda, luas kedua
elektroda dan suhu. Pengukuran daya hantar didasarkan pada salah satu dari dua
macam besaran, yaitu daya hantar jenis dan daya hantar molar.
Daya
hantar jenis ( k ), yaitu daya hantar larutan yang terletak antara dua lempeng
elektroda sejajar, berjarak 1 cm, dan masing-masing mempunyai luas permukaan 1
cm2. Larutan dengan jarak kedua elektroda 1 cm dan luas permukaan
masing-masing elektroda A cm2 mempunyai daya hantar (L). (http://staff.unud.ac.id/files/2011/10/Larutan elektrolit.pdf)
Alat
untuk menguji larutan apakah elektrolit atau tidak disebut elektrolit tester.
Dengan memasukan dua batang logam, misal tembaga kedalam larutan, keduanya
tidak bersentuhan dan masing-masing dihubungkan dengan kutub arus listrik
searah. Bola akan hidup atau jarum akan bergerak untuk larutan elektrolit dan
mati untuk larutan non elektrolit. Untuk larutan yang sangat encer atau sangat
pekat tidak akan menghidupkan lampu. Karena yang sangat encer mengandung ion
yang amat sedikit dan jarang sehingga tidak mengalirkan listrik. Sedangkan
untuk larutan yang terlalu pekat mempunyai ion terlalu rapat dan berdesakan
sehingga ion sulit bergerak di dalam larutan (Syukri
S. 1999).
D. ALAT DAN BAHAN
1.
Alat
No
|
Nama Alat
|
Kategori
|
Gambar
|
Fungsi
|
1.
|
Alat uji elektroda
|
2
|
|
Untuk menguji apakah larutan tersebut terdapat
elektroda
|
3.
|
Gelas kimia 200 ml 2 buah
|
1
|
|
Wadah untuk melarutkan larutan dalam air
|
b. Bahan
No
|
Nama bahan
|
kategori
|
Sifak fisik
|
Sifat kimia
|
1.
|
Garam dapur
|
umum
|
·
Mudah larut
dalam air dan tidak bias melewati selapus
·
Semipermeabel
·
Berbentk
kristal
|
·
PHnya netral
·
Merupakan
elektrolit kuat
·
Terionisasi
sempurna
|
2.
|
Air jeruk
|
umum
|
·
Titik lebur
153oC
·
Termperatur
termal 175oC
·
Densitas
1,665x103kg/m3
·
Menimbulkan
iritasi pada kulit dan mata
|
·
Termasuk
asam organic lemah
·
Rumus kimia
C6H8O7
|
3.
|
Air ledeng
|
umum
|
·
Tidak
berwarna
·
Tidak berasa
·
Tidak berbau
|
·
Tidak
mengandung logam berat
·
Mempunyai PH
netral (7)
|
4.
|
Air mineral kemasan
|
umum
|
·
Zat cair
bening
·
Tidak berbau
·
Tidak
berwarna
·
Titik didih
100oC
·
Titik beku 0oC
·
Indeks bias
1,332
|
·
Bersifat
polar
·
Pelarut yang
baik
Untuk berbagai macam zat
|
5.
|
Air teh
|
Umum
|
·
Berbentuk
daun-daun kecil
·
Berwarna
merah
|
·
Tidak dapat
bereaksi dengan air
|
6.
|
Cuka
|
umum
|
·
Cairan
kental jernih
·
Berbau
menyengat
·
Densitas
1,049
·
Titik leleh
16,7oC
·
Titik beku
18,5oC
|
·
Bersifat
asam lemah dihasilkan melalui fermentasi alcohol oleh bakteri ocebakteri
|
7.
|
Air bekas cucian
|
umum
|
·
Berwarna
kehitaman
·
Berbau dan
ada gelembung
|
·
Bersifat
basa
|
8.
|
Gula
|
umum
|
·
Titik leleh
102oC-105oC
·
Berat
molekul 180
|
·
Berbentuk kristal
·
Mudah larut
dalam air
|
E. PROSEDUR KERJA
1.
larutan
garam
|
Memasukkan kedalam gelas kimia
Mencelupkan elektroda kedalam larutan
Menghubungkan arus listrik
Mengamati nyala lampu dan gelembung
Mencatat nyala lampu dan gelembung
|
2.
Air
hasil laundry
Memasukkan kedalam gelas kimia
Mencelupkan elektroda kedalam larutan
Menghubungkan arus listrik
Mengamati nyala lampu dan gelembung
Mencatat nyala lampu dan gelembung
|
3.
Cuka
Memasukkan kedalam gelas kimia
Mencelupkan elektroda kedalam larutan
Menghubungkan arus listrik
Mengamati nyala lampu dan gelembung
Mencatat nyala lampu dan gelembung
|
4.
Air
jeruk
Memasukkan kedalam gelas kimia
Mencelupkan elektroda kedalam larutan
Menghubungkan arus listrik
Mengamati nyala lampu dan gelembung
Mencatat nyala lampu dan gelembung
|
5.
Air
mineral
|
Memasukkan kedalam gelas kimia
Mencelupkan elektroda kedalam larutan
Menghubungkan arus listrik
Mengamati nyala lampu dan gelembung
Mencatat nyala lampu dan gelembung
|
6.
Air
ledeng
|
Memasukkan kedalam gelas kimia
Mencelupkan elektroda kedalam larutan
Menghubungkan arus listrik
Mengamati nyala lampu dan gelembung
Mencatat nyala lampu dan gelembung
|
7.
|
Memasukkan kedalam gelas kimia
Mencelupkan elektroda kedalam larutan
Menghubungkan arus listrik
Mengamati nyala lampu dan gelembung
Mencatat nyala lampu dan gelembung
|
8.
Air
gula
Memasukkan kedalam gelas kimia
Mencelupkan elektroda kedalam larutan
Menghubungkan arus listrik
Mengamati nyala lampu dan gelembung
Mencatat nyala lampu dan gelembung
|
F. HASIL PENGAMATAN
No
|
Sampel
|
Hasil pengamatan
|
keterangan
|
|
Nyala lampu
|
gelembung
|
|||
1.
|
Air garam
|
terang
|
·
Lebih banyak
dari : air hasil laundry, air cuka, air jeruk, air mineral, air ledeng, air
the, dan air gula.
|
Elektrolit kuat
|
2.
|
Air hasil loundry
|
Tidak ada
|
·
Lebih
sedikit dari : air garam
·
Lebig banyak
dari : cuka, air jeruk, air mineral, air ledeng, air the dan air gula
|
Elektrolit lemah
|
3.
|
cuka
|
Tidak ada
|
·
Lebih
sedikit dari : air hasil laundry dan air garam
·
Lebih banyak
dari : air jeruk, air mineral, air ledeng, air the dan gula
|
Elektrolit lemah
|
4.
|
Air jeruk
|
Tidak ada
|
·
Lebih
sedikit dari : cuka, air hasil laundry dan air garam
·
Lebih banyak
dari : air mineral, air ledeng, air the dan air gula
|
Elektrolit lemah
|
5.
|
Air mineral
|
Tidak ada
|
·
Lebih
sedikit dari : air jeruk, cuka, air hasil laundry dan air garam
·
Lebih banyak
dari : air ledeng, air the dan air garam
|
Elektrolit lemah
|
6.
|
Air ledeng
|
Tidak ada
|
·
Lebih
sedikit dari : air mineral, air jeruk, cuka, air hasil laundry dan air garam
·
Lebih banyak
dari : air the dan air gula
|
Elektrolit lemah
|
7.
|
Air the
|
Tidak ada
|
·
Lebih
sedikit dari : air ledeng, air mineral, air jeruk, cuka, air hasil laundry
dan air garam
·
Lebih banyak
dari : air gula
|
Elektrolit lemah
|
8.
|
Air gula
|
Tidak ada
|
·
Lebih
sedikit dari : air the, air ledeng, air mineral, air jeruk, cuka, air hasil
laundry dan air garam
|
Elektrolit lemah
|
G. PEMBAHASAN
Berdasarkan
hasil percobaan yaitu dengan masing-masing larutan uji dengan alat uji
elektroda dan mengamati ada/ tidaknya nyala lampu dan gelembung-gelembung, maka
beberapa larutan uji tersebut digolongkan kedalam dua golongan yaitu, larutan
elektrolit kuat, larutan elektrolit lemah.
Dalam
percobaan ini kita menggunakan delapan sampel/ bahan yaitu, larutan garam, air gula,
air ledeng, air mineral, air the, air jeruk, cuka dan air hasil loundry.
delapan sampel ini akan diuji berdasarkan sifat larutannya, apakah bisa
menghantarkan listrik atau justru sebaliknya.
v Larutan
elektrolit kuat
Elektrolit
kuat yaitu zat-zat yang seluruhnya dapat terurai dalam air menjadi ion-ion
(terionisasi sempurna). Jadi, larutan elektrolir kuat adalah larutan yang dapat
menghantarkan arus listrik. Pada percobaan ini larutan yang mempunyai
elektrolit kuat yaitu :
1.
Larutan
garam
Dalam pengujian elektrolit ini, yang pertama
dilakukan yaitu memasukkan larutan garam kedalam gelas kimia . setelah itu,
celupkan alat uji elektroda kedalam gelas kimia yang berisi larutan air garam
dan terbukti bahwa larutan air garam
bersifat elektrolit kuat. Reaksi ionisasi elektrolit kuat merupakan reaksi
berkesudahan. Dalam larutan tidak ada lagi molekul elektrolit yang netral.
Semuanya telah diubah menjadi ion-ion.
NaCl à
Na+ + Cl-
Dari beberapa macam sampel yang
akan diuji pada percobaan ini, hanya larutan garam pekat yang merupakan larutan
elektrolit kuat yang ditandai dengan nyala lampu terang dan mempunyai gelembung
pada katoda. Hal ini disebabkan karena zat terlarut NaCl memang merupakan
senyawa ion. NaCl yang dilarutkan dalam air akan membentuk ikatan antara ion
positif dan ion negatif terputus dan ion-ion akan tersebar dan bergerak bebas
didalam larutan :
Na+ + Cl-(s)+
air à
Na+(aq)+ Cl-(aq)
Selain
itu pada larutan garam mempunyai lebih banyak gelembung dari air hasil laundry, air cuka, air jeruk,
air mineral, air ledeng, air the, dan air gula. Karena garam adalah elektrolit
kuat.
Sedangkan larutan yang lainnya adalah
larutan elektrolit lemah yaitu zat-zat yang seluruhnya tidak dapat terurai
dalam air dan menjadi ion-ion. Jadi larutan elektrolit lemah adalah larutan
yang dapat menghantarkan arus listrik tetapi agak lemah karena zat-zat yang
terlarut hanya terurai sebagian menjadi ion-ion.
yaitu
diantaranya :
2. Air
hasil laundry
Dalam
pengujian elektrolit ini, yang pertama dilakukan yaitu memasukkan larutan garam
kedalam gelas kimia . setelah itu, celupkan alat uji elektroda kedalam gelas
kimia yang berisi larutan air hasil laundry dan terbukti bahwa larutan air hasil laundry
bersifat elektrolit lemah. Ini karena zat-zat keseluruhannya yang ada pada air
hasil laundry tidak bisa menyatu dengan air. Dan zat-zat yang terlarut hanya
terurai sebagian menjadi ion-ion.
Selain
itu pada larutan air hasil laundry mempunyai lebih banyak gelembung dari cuka, air jeruk, air mineral, air
ledeng, air the dan air gula dan lebih sedikit dari air garam.
3.
Cuka
Pada
percobaan ketiga air cuka, didapatkan bahwa dari hasil percobaan air cuka yang
dicelupkan elektroda ke dalamnya dan dihubungkan dengan sumber arus searah,
ternyata bola lampu tidak menyala. Hal ini karena zat (cuka) tidak mempunyai kecenderungan
untuk mengalami perionan, apabila dilarutkan dalam air. Molekul-molekul cuka
hanya bercampur dengan molekul-molekul air dan menghasilkan larutan yang tidak
mengandung ion sehingga bola lampu tidak menyala karena cuka tidak bereaksi
dengan air. Maka larutan air cuka merupakan golongan larutan yang tidak dapat
menghantarkan arus listrik dan hanya mempunyai gelembung yang sedikit pada
elektroda negatif serta air cuka termasuk pada larutan elektrolit lemah.
Selain itu, pada larutan cuka
mempunyai lebih banyak gelembung dari air
jeruk, air mineral, air ledeng, air the dan gula dan lebih sedikt dari air
hasil laundry dan air garam.
4. Air
jeruk
Dalam pengujian elektrolit ini,
yang pertama dilakukan yaitu memasukkan larutan garam kedalam gelas kimia .
setelah itu, celupkan alat uji elektroda kedalam gelas kimia yang berisi
larutan air jeruk dan terbukti bahwa
larutan air jeruk bersifat elektrolit lemah. Ini zat-zat keseluruhannya yang
ada pada air jeruk tidak bisa menyatu dengan air. Dan zat-zat yang terlarut
hanya terurai sebagian menjadi ion-ion.
Selain
itu pada larutan air jeruk mempunyai lebih banyak gelembung dari air mineral, air ledeng, air the dan air
gula dan Lebih sedikit dari cuka, air hasil laundry dan air garam.
5.
Air
mineral
Pada
percobaan kelima yakni percobaan air mineral, dimana kedua elektroda dicelupkan
ke dalam larutan (air mineral) dan dihubungkan dengan sumber arus searah
(baterai) bola lampu tidak menyala dan hanya sedikit gelembung gas yang nampak
dibandingkan dengan cuka dan air ledeng, hal ini disebabkan karena air
merupakan penghantar listrik yang sangat jelek, sehingga air mineral tidak
dapat menghantarkan aliran listrik (hanya terdiri dari molekul-molekul air dan
tidak terdapat atau tidak menghasilkan ion-ion) dengan demikian air mineral dimasukkan
dalam kategori larutan elektrolit lemah.
Selain
itu larutan air mineral mempunyai banyak gelembung dari air ledeng, air the dan air gula dan
lebih sedikit dari air jeruk, cuka, air hasil laundry dan air garam.
6.
Air
ledeng
Pada
percobaan keenam yaitu air ledeng yang dihubungkan dengan sumber arus searah
dimana harus dicelupkan terlebih dahulu elektroda ke dalam larutan-larutan
tersebut dan didapatkan bahwa bola lampu tidak menyala. Ini berarti air ledeng
merupakan larutan elektrolit lemah karena tidak dapat menghantarkan arus
listrik dengan sempurna yang ditandai dengan bola lampu yang tidak menyala pada
saat elektroda dicelupkan dan dihubungkan dengan sumber arus searah (baterai)
dan hanya menghasilkan sedikit gelembung pada elektroda negatif dan pada
elektroda positif tidak ada gelembung.
Selain
itu pada larutan air ledeng mempunyai banyak gelembung dari air the dan air gula dan lebih sedikit dari air mineral, air jeruk, cuka,
air hasil laundry dan air garam.
7.
Air
teh
pada percobaan ketujuh air teh, didapatkan
bahwa dari hasil percobaan air teh yang dicelupkan dengan elektroda ke dalamnya
dan dihubungkan dengan sumber arus searah, ternyata bola lampu tidak menyala
dan terdapat sedikit gelembung pada elektroda negatif dibandingkan cuka, air
ledeng, air mineral, air gula. Hal ini dikarenakan, larutan ini tidak mempunyai
kecenderungan untuk mengalami pengionan, apabila dilarutkan dalam air.
Molekul-molekul teh hanyalah bercampur dengan molekul-molekul air yang
menghasilkan larutan, akan tetapi larutan tersebut tidak mengandung ion apapun
karena zat terlarutnya (teh) tidak bereaksi dengan air. Karena itu larutan air
teh tidak menghasilkan atau tidak menghantarkan arus listrik karenanya larutan
air teh ini termasuk dalam larutan non elektrolit.
Selain
itu pada larutan air teh mempunyai banyak gelembung dari air gula dan lebih
sedikt dari air ledeng, air
mineral, air jeruk, cuka, air hasil laundry dan air garam.
8.
Air
gula
Selanjutnya
pada percobaan terakhir pada air gula, didapatkan hasil yang sama, dimana
ketika dua buah elektroda dicelupkan ke dalam larutan air gula dan dihubungkan
dengan sumber arus searah (baterai) ternyata bola lampunya juga tidak menyala
dan sedikit gelembung pada elektroda negatif dibandingkan dengan cuka, air
ledeng, dan air mineral. Hal ini dikarenakan molekul-molekul gula hanya
bercampur dengan molekul-molekul air dan menghasilkan larutan yang tidak
mengandung ion sehingga bola lampu tidak menyala karena gula tidak bereaksi
dengan air dengan demikian air gula dikategorikan dalam larutan elektrolit
lemah. Selain itu pada larutan air gula mempunyai sedikit gelembung dari semua
larutan karena air gula adalah elektrolit paling lemah dari semua larutan.
H.
KESIMPULAN
Dari percobaan-percobaan berbagai
larutan selain mengamati nyala lampu juga mengamati gelembung-gelembung gas
yang terjadi, gelembung-gelembung gas ini merupakan gelembung gas O2 (oksigen)
yang dilepaskan. Apabila gelembung-gelembung gas yang dihasilkan di sekitar
elektroda sangat banyak berarti larutan yang sedang di uji merupakan larutan
elektrolit kuat yang dapat menyalakan bola lampu sangat terang. Dari hasil
percobaan urutan larutan dari elektrolit kuat sampai elektrolit lemah sebagai
berikut :
I. KEMUNGKINAN KESALAHAN
Kurang
teltinya praktikan dalam mengamati setiap perubahan (adanya gelembung) dalam
setia larutan yang di uji
J. TUGAS PRA PRAKTIKUM
1.
Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri dari larutan elektrolit kuat dan elektrolit
lemah
2. Apa yang menyebabkan larutan
elektrolit dapat menghantar listrik
3. Sebutjan masing-masing 2 contoh
laruatan elektrolit lemah dan nonelektrolit
Jawaban
1. Ciri-ciri elektrolit kuat :
·
Nyala lampu terang
·
Banyak gelembung
·
Terionosasi sempurna
Ciri-ciri elektrolit lemah :
·
Nyala lampu redup
·
Sedikit gelembung
·
Tidak terionosasi sempurna
2. a. Larutan elektrolit kuat
adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik, hal ini disebabkan karena
zat terlarut terionisasi sempurna (derajat ionisasi = 1) menjadi ion-ion
b. Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat
menghantarkan arus listrik dengan lemah, hal ini disebabkan karena zat terlarut
terionisasi sebagian (derajat ionisasi = ?<<1) menjadi ion-ion.
3. Elektrolit kuat : HCl, HNO3
Elektrolit Lemah : CH3COOH, NH3
Non-elektrolit : C6H12O6, CH3OH,
H2O
K.
TUGAS PASCA PRAKTIKUM
Sebutkan
masing masing 3 contoh elektrolit yang berikatan secara kovalen dan ion !!
Jawab
·
Ion
·
Kovalen
DAFTARA PUSTAKA
Anonim, (online). Di akses di http://staff.unud.ac.id/files/2011/10/Larutan elektrolit.pdf tanggal
22 April 2015 pukul 09:46
S, Syukri. 1999. Kimia Dasar
2. Bandung : ITB
Sunarya, Yayan. 2012. Kimia
Dasar 2. Bandung : Yrama Widya
Utami, Budi.
2004. Kimia Dasar. Bandung
Team, Teaching. 2015. Penuntun
Praktikum Kimia Dasar II. Gorontalo : UNG