Jumat, 19 Februari 2016

Praktikum Kimia Dasar 2 : Laporan Elektrolit dan Non Elektrolit



Laporan Akhir Praktikum Kimia Dasa II
Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit
O
L
E
H
Kelompok V :
Dwi Santri Dilapanga
Nurkhaliq
Sriyanti Zainal
Sintia Datu
Sitria H. Rajak


 





Pendidikan Kimia
Universitas Negeri Gorontalo
2015

A.      JUDUL
LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT
B.       TUJUAN
Mengelompokan beberapa macam larutan kedalam larutan elektrolit dan non elektrolit.
C.      DASAR TEORI
Larutan adalah campuran yang bersifat homogen antara molekul atom ataupun ion dari dua zat atau lebih. Disebut campuran karena susunannya atau komposisinya dapat berubah. Disebut homogen karena susunanya begitu seragam sehingga tidak dapat diamati adanya bagian-bagian yang berlainan, bahkan dengan mikroskop optis sekalipun (Yayan Sunarya. 2012).
Berdasarkan daya hantar listrik, larutan dapat digolongkan kedalam larutan elektrolit kuat, larutan elektrollit lemah dan larutan non-elektrolit. Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan kuat, ditandai oleh lampu listrik yang menyala dengan terang. Hal ini akibat dari zat terlarut terurai sempurna menjadi ion-ionnya(Yayan Sunarya. 2012).
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang menghantarkan arus listrik tetapi agak lemah, ditandai oleh nyala lampu listrik yang redup. Hal ini akibat dari zat yang dilarutkan hanya terurai sebagian di dalam pelarut. Sedangkan dalam larutan non-elektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik, akibat zat terlarut tidak terurai menjadi ion-ionnya melainkan membentuk molekul-molekul (Yayan Sunarya. 2012).
Secara eksperimen larutan elektrolit dan larutan non elektrolit dapat dibedakan berdasarkan daya hantar listriknya. Larutan elektrolit seperti beberapa jenis larutan garam, asam, dan basa kuat dapat menghantarkan arus listrik. Zat-zat nonelektrolit seperti senyawa organic pada umumnya didalam pelarut air tidak dapat menghantarkan arus listrik. Dalam keadaan murni, asam merupakan senyawa kovalen, tetapi jika dilarutkan kedalam air akan terurai menjadi ion-ionnya (Yayan Sunarya).
Berdasarkan daya hantar listrik, larutan dapat digolongkan ke dalam larutan elektrolit kuat, larutan elektrolit lemah dan larutan non elektrolit.
Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang dpat menghantarkan arus listrik dengan kuat, ditandai dengan lampu listrik yang menyala dengan terang. Hal ini akibat dari zat terlarut terurai sempurna menjadi ion-ionnya.
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang menghantarkan arus listrik namun agak lemah, ditandai oleh nyala lampu listrik yang redup. Hal ini akibat dari zat yang dilarutkan hanya terurai sebagian di dalam pelarut.
Sedangkan di dalam larutan non elektrolit tidak dapat menhantarkan arus listrik, sebagai akibat zat terlarut tidak terurai menjadi ion-ionnya, melainkan membentuk molekul-molekul (Team Teaching. 2015 : 8)
Kemampuan elektrolit menghantarkan arus listrik dalam larutannya disebabkan oleh adanya ion-ion yang dihasilkan dari reaksi ionisasi elektrolit dalam air.

Reaksi umum ionisasi dapat dituliskan sebagai berikut :

AxBy (s)  x Ay+ (aq) + yB x- (aq)

Reaksi ini tidak dapat terjadi pada non elektrolit, di mana proses pelarutan pada non elektrolit hanya proses pelarutan biasa, yang tidak disertai proses ionisasi.
Misalnya :
C6H12O6 (s)  C6H12O6 (aq)
Semakin besar kemampuan elektrolit terionisasi, semakin banyak jumlah ion yang dihasilkan dari reaksi ionisasi, maka akan semakin kuat daya hantar listrik yang dihasilkan.
Elektrolit yang terionisasi sempurna atau mendekati sempurna dan memiliki daya hantar listrik kuat disebut elektrolit kuat, sedangkan elektrolit yang hanya terionisasi sebagian dan memilliki daya hantar lemah disebut elektrolit lemah.
Untuk membedakan larutan elektrolit kuat dan non elektrolit, dilakukan uji elektrolit yaitu dengan mengalirkan arus listrik ke dalam larutan. Perbedaan dapat dilihat dari menyala tidaknya lampu pada alat uji atau ada tidaknya gas pada kedua elektroda yang digunakan.
Larutan elektrolit kuat menghasilkan gas pada kedua elektrodanya, dan dapat menyalakan lampu. Sedangkan larutan elektrolit lemah tidak dapat menyalakan lampu, jika lampunya pun menyala, hanya ditandai dengan nyala lampu listrik yang redup tetapi menghasilkan gas pada kedua elektrodanya. Larutan non elektrolit tidak dapat menyalakan lampu atau menghasilkan gas pada elektroda (Handrawan, Kimia Fisika 2 (edisi revisi), 2003)
Berdasarkan kuat-lemahnya daya hantar listrik, larutan elektrolit dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
a. Larutan elektrolit kuat, yaitu larutan elektrolit yang mengalami ionisasi sempurna. Indikator pengamatan: lampu menyala terang dan timbul gelembung gas pada elektrode. Contoh: larutan H2SO4, larutan NaOH, dan larutan NaCl.
b. Larutan elektrolit lemah, yaitu larutan elektrolit yang mengalami sedikit ionisasi (terion tidak sempurna). Indikator pengamatan: lampu tidak menyala atau menyala redup dan timbul gelembung gas pada elektrode. Contoh: larutan CH3COOH dan larutan NH4OH.
(Utami, Budi. 2004)
Daya hantar larutan (L) adalah kebalikan dari tahanan (R)-nya, yaitu :
L =
Karena satuan tahanan adalah ohm, maka satuan daya hantar adalah   atau ohm-1. Tahanan dihitung dari beda potensial listrik yang digunakan daan kuat arusnya. Sesuai dengan hukum Ohm :
            E = I R            atau     R =
Sehingga :

            L =  
Dengan, L = hantaran (ohm-1), I = kuat arus (ampere) , dan E = beda potensial (Volt). Besarnya tahanan ( R ) larutan dapat diukur secara fisika dengan jembatan Wheatstone dan daya hantarnya dapat dihitung. Hantaran ion bergantung pada jenis ion, konsentrasi ion, jarak elektroda, luas kedua elektroda dan suhu. Pengukuran daya hantar didasarkan pada salah satu dari dua macam besaran, yaitu daya hantar jenis dan daya hantar molar.
            Daya hantar jenis ( k ), yaitu daya hantar larutan yang terletak antara dua lempeng elektroda sejajar, berjarak 1 cm, dan masing-masing mempunyai luas permukaan 1 cm2. Larutan dengan jarak kedua elektroda 1 cm dan luas permukaan masing-masing elektroda A cm2 mempunyai daya hantar (L).                                              (http://staff.unud.ac.id/files/2011/10/Larutan elektrolit.pdf)
Alat untuk menguji larutan apakah elektrolit atau tidak disebut elektrolit tester. Dengan memasukan dua batang logam, misal tembaga kedalam larutan, keduanya tidak bersentuhan dan masing-masing dihubungkan dengan kutub arus listrik searah. Bola akan hidup atau jarum akan bergerak untuk larutan elektrolit dan mati untuk larutan non elektrolit. Untuk larutan yang sangat encer atau sangat pekat tidak akan menghidupkan lampu. Karena yang sangat encer mengandung ion yang amat sedikit dan jarang sehingga tidak mengalirkan listrik. Sedangkan untuk larutan yang terlalu pekat mempunyai ion terlalu rapat dan berdesakan sehingga ion sulit bergerak di dalam larutan (Syukri S. 1999).

D.    ALAT DAN BAHAN
1.      Alat
No
Nama Alat
Kategori
Gambar
Fungsi
1.
Alat uji elektroda
2
Untuk menguji apakah larutan tersebut terdapat elektroda





3.
Gelas kimia 200 ml 2 buah
1
Wadah untuk melarutkan larutan dalam air









b.  Bahan

No
Nama bahan
kategori
Sifak fisik
Sifat kimia
1.
Garam dapur
umum
·      Mudah larut dalam air dan tidak bias melewati selapus
·      Semipermeabel
·      Berbentk kristal
·   PHnya netral
·   Merupakan elektrolit kuat
·   Terionisasi sempurna
2.
Air jeruk
umum
·      Titik lebur 153oC
·      Termperatur termal 175oC
·      Densitas 1,665x103kg/m3
·      Menimbulkan iritasi pada kulit dan mata
·   Termasuk asam organic lemah
·   Rumus kimia C6H8O7
3.
Air ledeng
umum
·      Tidak berwarna
·      Tidak berasa
·      Tidak berbau
·   Tidak mengandung logam berat
·   Mempunyai PH netral (7)
4.
Air mineral kemasan
umum
·      Zat cair bening
·      Tidak berbau
·      Tidak berwarna
·      Titik didih 100oC
·      Titik beku 0oC
·      Indeks bias 1,332
·   Bersifat polar
·   Pelarut yang baik
Untuk berbagai macam zat
5.
Air teh
Umum
·      Berbentuk daun-daun kecil
·      Berwarna merah
·   Tidak dapat bereaksi dengan air
6.
Cuka
umum
·      Cairan kental jernih
·      Berbau menyengat
·      Densitas 1,049
·      Titik leleh 16,7oC
·      Titik beku 18,5oC
·   Bersifat asam lemah dihasilkan melalui fermentasi alcohol oleh bakteri ocebakteri

7.
Air bekas cucian
umum
·      Berwarna kehitaman
·      Berbau dan ada gelembung
·   Bersifat basa
8.
Gula
umum
·      Titik leleh 102oC-105oC
·      Berat molekul 180
·   Berbentuk kristal
·   Mudah larut dalam air





E.     PROSEDUR KERJA
1.      larutan garam


larutan garam
 
 
 
  Memasukkan kedalam gelas kimia
  Mencelupkan elektroda kedalam larutan
  Menghubungkan arus listrik
  Mengamati nyala lampu dan gelembung
                                                  Mencatat nyala lampu dan gelembung


Nyala lampu terang dan banyak gelembung
 
 





2.      Air hasil laundry


 


  Memasukkan kedalam gelas kimia
  Mencelupkan elektroda kedalam larutan
  Menghubungkan arus listrik
  Mengamati nyala lampu dan gelembung
                                                  Mencatat nyala lampu dan gelembung


Lampu tidak menyala dan mempunyai gelembung sedikit
 
 





3.      Cuka


 


  Memasukkan kedalam gelas kimia
  Mencelupkan elektroda kedalam larutan
  Menghubungkan arus listrik
  Mengamati nyala lampu dan gelembung
                                                  Mencatat nyala lampu dan gelembung


Lampu tidak menyala dan mempunyai gelembung sedikit
 
 





4.      Air jeruk


 


  Memasukkan kedalam gelas kimia
  Mencelupkan elektroda kedalam larutan
  Menghubungkan arus listrik
  Mengamati nyala lampu dan gelembung
                                                  Mencatat nyala lampu dan gelembung


Lampu tidak menyala dan mempunyai gelembung sedikit

 
 





5.      Air mineral


Air mineral
 
 
 
  Memasukkan kedalam gelas kimia
  Mencelupkan elektroda kedalam larutan
  Menghubungkan arus listrik
  Mengamati nyala lampu dan gelembung
                                                  Mencatat nyala lampu dan gelembung


Lampu tidak menyala dan mempunyai gelembung sedikit

 
 





6.      Air ledeng


Air ledeng
 
 
 
  Memasukkan kedalam gelas kimia
  Mencelupkan elektroda kedalam larutan
  Menghubungkan arus listrik
  Mengamati nyala lampu dan gelembung
                                                  Mencatat nyala lampu dan gelembung


Lampu tidak menyala dan mempunyai gelembung sedikit

 
 






7.     
Air the
 
Air the



 
  Memasukkan kedalam gelas kimia
  Mencelupkan elektroda kedalam larutan
  Menghubungkan arus listrik
  Mengamati nyala lampu dan gelembung
                                                  Mencatat nyala lampu dan gelembung
Lampu tidak menyala dan mempunyai gelembung sedikit

 
 





8.      Air gula


 


  Memasukkan kedalam gelas kimia
  Mencelupkan elektroda kedalam larutan
  Menghubungkan arus listrik
  Mengamati nyala lampu dan gelembung
                                                  Mencatat nyala lampu dan gelembung


Lampu tidak menyala dan mempunyai gelembung sedikit

 
 



















F.     HASIL PENGAMATAN

No
Sampel
Hasil pengamatan
keterangan
Nyala lampu
gelembung
1.
Air garam
terang
·   Lebih banyak dari : air hasil laundry, air cuka, air jeruk, air mineral, air ledeng, air the, dan air gula.
Elektrolit kuat
2.
Air hasil loundry
Tidak ada
·   Lebih sedikit dari : air garam
·   Lebig banyak dari : cuka, air jeruk, air mineral, air ledeng, air the dan air gula
Elektrolit lemah

3.
cuka
Tidak ada
·   Lebih sedikit dari : air hasil laundry dan air garam
·   Lebih banyak dari : air jeruk, air mineral, air ledeng, air the dan gula
Elektrolit lemah
4.
Air jeruk
Tidak ada
·   Lebih sedikit dari : cuka, air hasil laundry dan air garam
·   Lebih banyak dari : air mineral, air ledeng, air the dan air gula
Elektrolit lemah
5.
Air mineral
Tidak ada
·   Lebih sedikit dari : air jeruk, cuka, air hasil laundry dan air garam
·   Lebih banyak dari : air ledeng, air the dan air garam
Elektrolit lemah
6.
Air ledeng
Tidak ada
·   Lebih sedikit dari : air mineral, air jeruk, cuka, air hasil laundry dan air garam
·   Lebih banyak dari : air the dan air gula
Elektrolit lemah

7.
Air the
Tidak ada
·   Lebih sedikit dari : air ledeng, air mineral, air jeruk, cuka, air hasil laundry dan air garam
·   Lebih banyak dari : air gula
Elektrolit lemah
8.
Air gula
Tidak ada
·   Lebih sedikit dari : air the, air ledeng, air mineral, air jeruk, cuka, air hasil laundry dan air garam
Elektrolit lemah





G.    PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil percobaan yaitu dengan masing-masing larutan uji dengan alat uji elektroda dan mengamati ada/ tidaknya nyala lampu dan gelembung-gelembung, maka beberapa larutan uji tersebut digolongkan kedalam dua golongan yaitu, larutan elektrolit kuat, larutan elektrolit lemah.
Dalam percobaan ini kita menggunakan delapan sampel/ bahan yaitu, larutan garam, air gula, air ledeng, air mineral, air the, air jeruk, cuka dan air hasil loundry. delapan sampel ini akan diuji berdasarkan sifat larutannya, apakah bisa menghantarkan listrik atau justru sebaliknya.
v  Larutan elektrolit kuat
Elektrolit kuat yaitu zat-zat yang seluruhnya dapat terurai dalam air menjadi ion-ion (terionisasi sempurna). Jadi, larutan elektrolir kuat adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Pada percobaan ini larutan yang mempunyai elektrolit kuat yaitu :

1.      Larutan garam
Dalam pengujian elektrolit ini, yang pertama dilakukan yaitu memasukkan larutan garam kedalam gelas kimia . setelah itu, celupkan alat uji elektroda kedalam gelas kimia yang berisi larutan air garam dan  terbukti bahwa larutan air garam bersifat elektrolit kuat. Reaksi ionisasi elektrolit kuat merupakan reaksi berkesudahan. Dalam larutan tidak ada lagi molekul elektrolit yang netral. Semuanya telah diubah menjadi ion-ion.
NaCl à Na+ + Cl-
Dari beberapa macam sampel yang akan diuji pada percobaan ini, hanya larutan garam pekat yang merupakan larutan elektrolit kuat yang ditandai dengan nyala lampu terang dan mempunyai gelembung pada katoda. Hal ini disebabkan karena zat terlarut NaCl memang merupakan senyawa ion. NaCl yang dilarutkan dalam air akan membentuk ikatan antara ion positif dan ion negatif terputus dan ion-ion akan tersebar dan bergerak bebas didalam larutan :
Na+ + Cl-(s)+ air à Na+(aq)+ Cl-(aq)
            Selain itu pada larutan garam mempunyai lebih banyak gelembung dari air hasil laundry, air cuka, air jeruk, air mineral, air ledeng, air the, dan air gula. Karena garam adalah elektrolit kuat.
     Sedangkan larutan yang lainnya adalah larutan elektrolit lemah yaitu zat-zat yang seluruhnya tidak dapat terurai dalam air dan menjadi ion-ion. Jadi larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik tetapi agak lemah karena zat-zat yang terlarut hanya terurai sebagian menjadi ion-ion.
 yaitu diantaranya :
2.      Air hasil laundry
Dalam pengujian elektrolit ini, yang pertama dilakukan yaitu memasukkan larutan garam kedalam gelas kimia . setelah itu, celupkan alat uji elektroda kedalam gelas kimia yang berisi larutan air hasil laundry dan  terbukti bahwa larutan air hasil laundry bersifat elektrolit lemah. Ini karena zat-zat keseluruhannya yang ada pada air hasil laundry tidak bisa menyatu dengan air. Dan zat-zat yang terlarut hanya terurai sebagian menjadi ion-ion.
Selain itu pada larutan air hasil laundry mempunyai lebih banyak gelembung dari cuka, air jeruk, air mineral, air ledeng, air the dan air gula dan lebih sedikit dari air garam.
3.   Cuka
Pada percobaan ketiga air cuka, didapatkan bahwa dari hasil percobaan air cuka yang dicelupkan elektroda ke dalamnya dan dihubungkan dengan sumber arus searah, ternyata bola lampu tidak menyala. Hal ini karena zat (cuka) tidak mempunyai kecenderungan untuk mengalami perionan, apabila dilarutkan dalam air. Molekul-molekul cuka hanya bercampur dengan molekul-molekul air dan menghasilkan larutan yang tidak mengandung ion sehingga bola lampu tidak menyala karena cuka tidak bereaksi dengan air. Maka larutan air cuka merupakan golongan larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik dan hanya mempunyai gelembung yang sedikit pada elektroda negatif serta air cuka termasuk pada larutan elektrolit lemah.
Selain itu, pada larutan cuka mempunyai lebih banyak gelembung dari air jeruk, air mineral, air ledeng, air the dan gula dan lebih sedikt dari air hasil laundry dan air garam.
4.   Air jeruk
Dalam pengujian elektrolit ini, yang pertama dilakukan yaitu memasukkan larutan garam kedalam gelas kimia . setelah itu, celupkan alat uji elektroda kedalam gelas kimia yang berisi larutan air jeruk dan  terbukti bahwa larutan air jeruk bersifat elektrolit lemah. Ini zat-zat keseluruhannya yang ada pada air jeruk tidak bisa menyatu dengan air. Dan zat-zat yang terlarut hanya terurai sebagian menjadi ion-ion.
Selain itu pada larutan air jeruk mempunyai lebih banyak gelembung dari air mineral, air ledeng, air the dan air gula dan Lebih sedikit dari cuka, air hasil laundry dan air garam.
5.   Air mineral
Pada percobaan kelima yakni percobaan air mineral, dimana kedua elektroda dicelupkan ke dalam larutan (air mineral) dan dihubungkan dengan sumber arus searah (baterai) bola lampu tidak menyala dan hanya sedikit gelembung gas yang nampak dibandingkan dengan cuka dan air ledeng, hal ini disebabkan karena air merupakan penghantar listrik yang sangat jelek, sehingga air mineral tidak dapat menghantarkan aliran listrik (hanya terdiri dari molekul-molekul air dan tidak terdapat atau tidak menghasilkan ion-ion) dengan demikian air mineral dimasukkan dalam kategori larutan elektrolit lemah.
Selain itu larutan air mineral mempunyai banyak gelembung dari air ledeng, air the dan air gula dan lebih sedikit dari air jeruk, cuka, air hasil laundry dan air garam.
6.   Air ledeng
Pada percobaan keenam yaitu air ledeng yang dihubungkan dengan sumber arus searah dimana harus dicelupkan terlebih dahulu elektroda ke dalam larutan-larutan tersebut dan didapatkan bahwa bola lampu tidak menyala. Ini berarti air ledeng merupakan larutan elektrolit lemah karena tidak dapat menghantarkan arus listrik dengan sempurna yang ditandai dengan bola lampu yang tidak menyala pada saat elektroda dicelupkan dan dihubungkan dengan sumber arus searah (baterai) dan hanya menghasilkan sedikit gelembung pada elektroda negatif dan pada elektroda positif tidak ada gelembung.
Selain itu pada larutan air ledeng mempunyai banyak gelembung dari air the dan air gula dan  lebih sedikit dari air mineral, air jeruk, cuka, air hasil laundry dan air garam.
7.   Air teh
 pada percobaan ketujuh air teh, didapatkan bahwa dari hasil percobaan air teh yang dicelupkan dengan elektroda ke dalamnya dan dihubungkan dengan sumber arus searah, ternyata bola lampu tidak menyala dan terdapat sedikit gelembung pada elektroda negatif dibandingkan cuka, air ledeng, air mineral, air gula. Hal ini dikarenakan, larutan ini tidak mempunyai kecenderungan untuk mengalami pengionan, apabila dilarutkan dalam air. Molekul-molekul teh hanyalah bercampur dengan molekul-molekul air yang menghasilkan larutan, akan tetapi larutan tersebut tidak mengandung ion apapun karena zat terlarutnya (teh) tidak bereaksi dengan air. Karena itu larutan air teh tidak menghasilkan atau tidak menghantarkan arus listrik karenanya larutan air teh ini termasuk dalam larutan non elektrolit.
Selain itu pada larutan air teh mempunyai banyak gelembung dari air gula dan lebih sedikt dari air ledeng, air mineral, air jeruk, cuka, air hasil laundry dan air garam.

8.   Air gula
Selanjutnya pada percobaan terakhir pada air gula, didapatkan hasil yang sama, dimana ketika dua buah elektroda dicelupkan ke dalam larutan air gula dan dihubungkan dengan sumber arus searah (baterai) ternyata bola lampunya juga tidak menyala dan sedikit gelembung pada elektroda negatif dibandingkan dengan cuka, air ledeng, dan air mineral. Hal ini dikarenakan molekul-molekul gula hanya bercampur dengan molekul-molekul air dan menghasilkan larutan yang tidak mengandung ion sehingga bola lampu tidak menyala karena gula tidak bereaksi dengan air dengan demikian air gula dikategorikan dalam larutan elektrolit lemah. Selain itu pada larutan air gula mempunyai sedikit gelembung dari semua larutan karena air gula adalah elektrolit paling lemah dari semua larutan.


























H.    KESIMPULAN
            Dari percobaan-percobaan berbagai larutan selain mengamati nyala lampu juga mengamati gelembung-gelembung gas yang terjadi, gelembung-gelembung gas ini merupakan gelembung gas O2 (oksigen) yang dilepaskan. Apabila gelembung-gelembung gas yang dihasilkan di sekitar elektroda sangat banyak berarti larutan yang sedang di uji merupakan larutan elektrolit kuat yang dapat menyalakan bola lampu sangat terang. Dari hasil percobaan urutan larutan dari elektrolit kuat sampai elektrolit lemah sebagai berikut :
Flowchart: Punched Tape: Air garam > Air hasil londry > Cuka > Air jeruk > Air mineral > Air ledeng > Air teh > Air gula

 




I.       KEMUNGKINAN KESALAHAN

Kurang teltinya praktikan dalam mengamati setiap perubahan (adanya gelembung) dalam setia larutan yang di uji



















J.      TUGAS PRA PRAKTIKUM

1.      Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri dari larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemah
2.      Apa yang menyebabkan larutan elektrolit dapat menghantar listrik
3.      Sebutjan masing-masing 2 contoh laruatan elektrolit lemah dan nonelektrolit

Jawaban
1.      Ciri-ciri elektrolit kuat :
·         Nyala lampu terang
·         Banyak gelembung
·         Terionosasi sempurna
Ciri-ciri elektrolit lemah :
·         Nyala lampu redup
·         Sedikit gelembung
·         Tidak terionosasi sempurna
2.      a. Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik, hal ini disebabkan karena zat terlarut terionisasi sempurna (derajat ionisasi = 1) menjadi ion-ion
b. Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan lemah, hal ini disebabkan karena zat terlarut terionisasi sebagian (derajat ionisasi = ?<<1) menjadi ion-ion.
3.  Elektrolit kuat : HCl, HNO3
     Elektrolit Lemah : CH3COOH, NH3
     Non-elektrolit : C6H12O6, CH3OH, H2O

















K.    TUGAS PASCA PRAKTIKUM
Sebutkan masing masing 3 contoh elektrolit yang berikatan secara kovalen dan ion !!
Jawab
·      Ion

·      Kovalen











DAFTARA PUSTAKA
Anonim, (online). Di akses di http://staff.unud.ac.id/files/2011/10/Larutan elektrolit.pdf tanggal 22 April 2015 pukul 09:46
S, Syukri. 1999. Kimia Dasar 2. Bandung : ITB
Sunarya, Yayan. 2012. Kimia Dasar 2. Bandung : Yrama Widya
Utami, Budi. 2004. Kimia Dasar. Bandung
Team, Teaching. 2015. Penuntun Praktikum Kimia Dasar II. Gorontalo : UNG